Senin, 03 Maret 2014

BUFFERING



BUFFERING

Nama: fera nety
Npm : 110401050095
Kelas: 2011c


1.      Latar Belakang
                Buffer adalah salah satu fasilitas pada perangkat lunak GIS yang memungkinkan kita membuat suatu batasan area tertentu dari obyek yang kita inginkan, misal kita ingin membuat batasan area 100 meter dari suatu penggal jalan, atau kita ingin membuat batasan dengan radius tertentu dari pusat kota. Buffer dapat dilakukan terhadap titik maupun garis Operasi buffer di dalam ArcView bukanlah bagian dari Geoprocessing, namun buffer merupakan salah satu analisis spatial yang sering digunakan. Buffer biasanya digunakan untuk mewakili suatu jangkauan pelayanan ataupun luasan yang diasumsikan dengan jarak tertentu unutk suatu kepentingan analisis spatial.

2.     Tujuan
1). Dapat mengenal software ArcView GIS beserta menu-menu yang terkait dengan buffering.
2). Dapat melakukan tahapan-tahapan buffering dengan software ArcView GIS.

3.     Dasar teori
          SIG merupakan suatu sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengabungkan, mengatur, mentransfer informasi, manipulasi, dan menganalisis data geografi.
Pada SIG proses dalam buffering sangat diperlukan untuk mengetahui jangkauan atau luasan suatu tempat yang mempengaruhi daerah lainnya.

4.      Metode
1)      Alat yang digunakan adalah laptop, modem, buku, cas laptop, terminal listrik.
2)      Bahan yang digunakan adalah ArcView GIS dan Photoscape.
3)      Cara yang digunakan adalah membuat buffer rumah sakit yang ada di jakarta serta buffer rumah sakit yang dekat dengan sungai ciliwung yang membuang sampah ke sungai ciliwung.

5.      Hasil
Description: F:\BUFFERING\hasil.png

6.      Pembahasan
1). Buka arcview
Description: F:\BUFFERING\1.png
2) panggil data rumah sakit pada folder tempat menyimpan bahan praktek
Description: F:\BUFFERING\2.png

3)      Centrang data rumah sakit
Description: F:\BUFFERING\3.png
4)      Panggil data sungai ciliwung
Description: F:\BUFFERING\4.png
5)      Centrang data sungai ciliwung
Description: F:\BUFFERING\5.png
6)      Klik file รจ pilih extensions รจ centrang Xtools รจ make default รจ ok
Description: F:\BUFFERING\6.png


7)      Klik view รจ pilih properties รจ map units pilih “meters”รจ distance units pilih “kilometers” รจ ok
Description: F:\BUFFERING\7.png
8)      Buffer units pilih “ meters” รจ ok
Description: F:\BUFFERING\8.png
9)      In theme pilih “rumah sakit” รจ ok
Description: F:\BUFFERING\9.png
10)   Save peta hasil buffer pada folder yang kita inginkan รจ ok
Description: F:\BUFFERING\10.png
11)   Buffer input pilih “buffer distance” รจ ok
Description: F:\BUFFERING\11.png
12)  Buffer distance isi dengan “1000” sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada soal. รจ ok
Description: F:\BUFFERING\12.png
13)  Output structure pilih “contigous” รจ ok
Description: F:\BUFFERING\13.png
14)  Centrang hasil buffering rumah sakit
Description: F:\BUFFERING\14.png
15)  Data atribut rumah sakit
Description: F:\BUFFERING\15 atribut RS.png
16)  Atribut hasil buffering dari rumah sakit
Description: F:\BUFFERING\16 atribut hasil buffer rumah sakit.png
17)  Membuat buffer pada sungai ciliwung. Klik Xtools รจ pilih buffer selected features รจ buffer units pilih “meters”
Description: F:\BUFFERING\17.png
18)  In theme pilih “sungai ciliwung” รจ ok
Description: F:\BUFFERING\18.png


19)  Save peta hasil buffering sungai ciliwung pada folder yang diinginkan รจ ok
Description: F:\BUFFERING\19.png
20)  Buffering input pilih “buffer distance” รจ ok
Description: F:\BUFFERING\20.png
21)  Buffer distance isi dengan nominal “200” sesuai dengan cangkupan daerah yang diminta.
Description: F:\BUFFERING\21.png
22)  Line buffer options pilih “line” รจ ok
Description: F:\BUFFERING\22.png


23)  Output structure pilih “contigous”
Description: F:\BUFFERING\23.png
24)  Centrang hasil buffering sungai ciliwung
Description: F:\BUFFERING\24.png
25)  Centrang data rumah sakit, sungai ciliwung dan hasil buffer sungai ciliwung
Description: F:\BUFFERING\25.png
26)  Atribut hasil buffering sungai ciliwung, dimana RSCM, RS Menteng Mitra Afia, RS PGI Cikini dan RS Tambak.
Description: F:\BUFFERING\26 atribut sungai ciliwung.png
27)  Hasil buffering fera nety
Description: F:\BUFFERING\hasil.png


7.      Kesimpulan
            Buffering pada Arcviwe GIS merupakan suatu proses dimana kita dapat menemukan jangkauan area yang satu mempengaruhi area yang lain. Contohnya pada rumah sakit yang ada di wilayah jakarta yang mempengaruhi atau mencemari sungai ciliwung karena limbahnya adalah RSCM, RS Menteng Mitra Afia, RS PGI Cikini dan RS Tambak.
8.      Daftar pustaka
Budiyanto, Eko. 2002. Sistem Informasi Geografis menggunakan ArcView GIS. Penerbit Andi. Yogyakarta.
ESRI. 1996. Avenue. Customization and Application Development for ArcViiewGIS. New York. ESRI.
http://franson.com/coordtrans/index.asp?ref=google, Convert geographic coordinates.

Minggu, 23 Februari 2014

GEOPROCESSING PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS



GEOPROCESSING PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


1.      Latar Belakang
            Permukaan bumi pada umumnya tidak beraturan terbukti dengan adanya lekukan dan tonjolan, seperti adanya jurang. menurut para ahli bentuk bumi pada dasarnya tidak pas bulat kerena mengalami pemepataan pada kutub-kutubnya, sehingga para ahli memilih ellipsida (elips yang diputar pada kutub-kutubnya) sehingga bentuk matematis yang mewakili bumi. Untuk memahami bentuk bumi yang sebenarnya, maka perlu adanya data yang mendukung dan sumber geospasial. Sumber-sumber geospasial seperti: foto udara, peta digital, citra satelit dll. Dalam pengolahan peta yang terdapat pada ArcVew GIS terdapat Geoprocessing. ArcView GIS merupakan salah satu dianatara sekian banyak perangkat lunak yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis, sedangkan Geoprocessing merupakan komponen penting yang seringdigunakan dalam GIS. Geoprocessing merupakan proses pengolahan data-data spasial yang terintergrasi dengan data base dan display. Sedangkan fungsi lainnya merupakan aplikasi tingkat lanjut pada ArcVew GIS. ArcView GIS dalam geografi dapat mempermudah kita dalam menemukan letak suatu lokasi.

2.      Tujuan
1). Dapat mengenal software ArcView GIS beserta menu-menu yang terkait dengan geoprocessing.
2). Dapat melakukan tahapan-tahapan geoprocessing dengan software ArcView GIS.

3.      Dasar Teori
                Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS) merupakan sistem informasi yang mempunyai kemampuan untuk memasukan, menyimpan, mengolah, menganalisa dan menghasilkan data geografis atau data geospatial dalam mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan.

4.      Metode
1). Alat yang digunakan adalah komputer/ Laptop, modem, mouse, keyboard ( perangkat hardware)
2) bahan yang digunakan adalah peta pasar minggu, peta mampang pancoran, peta landuse, aplikasi-aplikasi software pada ArcView Gis.
3). Cara yang digunakan adalah
            1. Dissolve :  pada landuse.shp
            2. Marge antara mampang_pancoran.shp dan psmgg.shp dan buat    3. Layer baru bernama administrasi.shp
            4. Clip: antara landuse dengan mampang_pancoran.shp
            5. Intersect : antara landuse dengan mampang_pancoran.shp
            6. Union: landuse dengan administrasi
            1). Dissolve merupakan Proses menyatukan   atau menghilangkan batas       batas unsur-unsur spasial yang tepat bersebelahan namun terletak      dalam suatu theme yang sama atau dengan perkataan lain dissolve merupakan             operasi yang digunakan untuk menyatukan features yang mempunyai          nilai atribut yang sama.
                                                    

            2). Merge merupakan Proses yang mirip dengan union akan dihasilkan        sebuah theme baru yang merupakan kombinasi dari beberapa theme yang       bersisian, tetapi unsur-unsur spasial tersebut tidak saling memotong. Data         atribut masing-masing theme otomatis akan tergabung.
            3). Clip merupakan aplikasi geoprocessing yang bekerja  “memotong”         atau menggunting suatu theme. Proses ini menghasilkan theme baru   dengan tipe sesuai dengan theme obyek yang dipotong (titik, garis , dan             polygon). Dengan demikian theme baru ini hanya akan berisi unsur-unsur    spasial dari theme obyek yang terdapat di dalam batas theme cutter.
           
            4). Intersect merupakan Proses yang tidak jauh berbeda dengan clipping `   tetapi pada intersect, theme baru merupakan data spasial irisan kedua t heme yang menjadi masukannya dengan theme overlay sebagai batas             intersect-nya.

            5). Union merupakan Proses yang menghasilkan theme baru dengan            mengkombinasikan dua theme. Output theme yang dihasilkan merupakan     gabungan dari kedua features, berikut atribut datanya.








5.      Hasil

Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\44 END.png

6.      Pembahasan
Proses dalam geoprocessing ialah
1). Buka jendela ArcView
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\1.png
2). Kemudian klik “yes”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\2.png
3). Pilih add theme dimana anda menyimpan peta yang akan dioperasikan, pilih “landuse” kemudian klik “ok”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\3.png
4). Centrang landuse pada view supaya gambarnya muncul
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\4.png
5). Klik “file” kemudian pilih “extensions”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\5.jpg



6). Pada jendela extensions klik “geoprocessing” kemudian klik “make default” kemudia klik “ok”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\6.png
7). Klik “view” pilih “geoprocessing wizard”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\7.jpg
8). Klik “dissolve features based on an attribute” kemudian “next”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\8.png



9). Pada select theme to dissolve pilih “landuse.shp”, pada select an attribute to dissolve pilih “landuse”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\9.jpg
10). Kemudian simpan data tersebut dan tulis nama data tersebut agar mudah diingat kemudian klik “ok”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\10.jpg
11). Klik “finish”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\11.jpg


12). Centrang peta pada “view” supaya hasilnya tampak
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\12.jpg
13). Klik “add theme”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\13A.jpg Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\13B.jpg
14). Panggil “peta mampang pancoran” kemudian klik “ok”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\14.jpg 


15). Panggil “peta pasar minggu” kemudian klik “ok”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\15.jpg
16). Centrang “mampang pacoran” pada view
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\16.jpg
17). Centrang “pasar minggu” pada view
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\17.jpg


18). Klik “view” pilih “geoprocessing wizard”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\18.jpg
19). Pilih “marge themes together” kemudian klik “next”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\19.jpg
20). Pada select at least two themes to marge pilih “mampang_pancoran.shp polygon” , pada use fields from pilih “pasarminggu.shp polygon”.
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\20.png

21). Pada specify the output file klik gambar folder untuk menyimpan data. Data tersebut disimpan/ disave dengan nama “administrasi” kemudian klik “ok”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\21.png
22). Setelah menyimpan klik “finish”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\22.jpg
23). Centrang “administrasi” pada view.
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\23.png
24). Klik “view” pilih “geoprocessing wizard”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\24.jpg
25). Pilih “ clip on theme based on another” kemudian klik “next”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\25.png
26). Pada select input theme to clip pilih “ landuse.shp”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\26.jpg
27). Pada select a polygon overlay theme pilih “mampang_pancoran.shp”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\27.jpg
28). Kemudian simpan data tersebut dengan nama yang mudah diingat kemudia klik “ok”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\28.png
29). Klik “finish”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\29.jpg

30). Centrang peta hasil clip untuk memunculkan diview
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\30.png
31). Klik “view” pilih “geoprocessing wizard”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\31.jpg
32). Klik “interect two themes” kemudian klik “next”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\32.png



33). Pada select input theme to intersect pilih “ landuse.shp”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\33.jpg
34). Pada select an overlay theme pilih “ mampang_pancoran.shp”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\34.jpg
35). Simpan data tersebut kemudian klik “ok”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\35.png


36). Klik “finish”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\36.jpg
37). Centrang hasil interect supaya muncul di view
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\37.png
38). Klik “view” pilih “geoprocessing wizard”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\38.jpg


39). Klik “union two themes “ kemudian klik “next”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\39.png
40). Pada select input theme to union pilih “ landuse.shp”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\40.jpg
41). Pada select polygon overlay theme to union pilih “admistrasi.shp”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\41.jpg

42). Simpan data tersebut kemudian klik “ok”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\42.png
43). Klik “finish”
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\43.jpg
44). Centrang hasil union pada view
Description: E:\SEMESTER 6\SIG III bu ferra\HASIL\44 END.png
7.      Kesimpulan
            Menu-menu yang terkait didalam geoprocessing ialah dissolve, marge, clip, intersect, union. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah yang pertama menyatukan    atau menghilangkan batas-batas dan unsur-unsur spasial yang tepat bersebelahan namun terletak          dalam   suatu theme yang sama. Yang kedua mengkombinasi dari beberapa theme yang bersisian, tetapi unsur-unsur spasial tersebut tidak saling memotong. Yang ketiga aplikasi clip pada geoprocessing yang bekerja  “memotong”           atau menggunting suatu theme yang menghasilkan theme baru dengan tipe yang sesuai dengantheme objek yang dipotong (garis, titik dan area/polygon). Yang ke empat theme baru merupakan data spasial irisan kedua theme yang menjadi masukan dengan theme overlay sebagai batas intersectnya. Yang kelima adalah proses menghasilkan theme baru dengan mengkobinasi dua theme yaitu antara “landuse.shp dan administrasi.shp”.

8.      Daftar pustaka
Budiyanto, Eko. 2002. Sistem Informasi Geografis menggunakan ArcView GIS. Penerbit Andi. Yogyakarta.
ESRI. 1996. Avenue. Customization and Application Development for ArcViiewGIS. New York. ESRI.
http://franson.com/coordtrans/index.asp?ref=google, Convert geographic coordinates.